Sunnah Muhammad Rosululloh

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْعَزِيزِ حَدَّثَنَا أَبُو عُمَرَ الصَّنْعَانِيُّ مِنْ الْيَمَنِ عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَتَتْبَعُنَّ سَنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ شِبْرًا شِبْرًا وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا جُحْرَ ضَبٍّ تَبِعْتُمُوهُمْ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ الْيَهُودُ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Aziz telah menceritakan kepada kami Abu Umar Ash Shan’ani dari Yaman dari Zaid bin Aslam dari ‘Atha bin Yasar dari Abu Sa’id Al Khudzri dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, “Sungguh, engkau akan mengikuti tradisi orang-orang sebelum kalian, sehasta demi sehasta, sejengkal demi sejengkal, hingga kalaulah mereka masuk liang biawak, niscaya kalian mengikuti mereka.” Kami bertanya, “Wahai Rasulullah, Yahudi dan Nasranikah?” Nabi menjawab, “Siapa lagi kalau bukan mereka?” [Shohih Bukhori No.6775]

Adalah hal yang tidak dapat kita pungkiri bahwa ummat Islam telah dan terus mengikuti kebiasaan-kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nashara. Tidak hanya mengikuti, akan tetapi mereka mencintai kebiasaan-kebiasaan tersebut dan membenci sunnah Rasul. Mereka membela dan menyiarkan sunnah-sunnah orang-orang Yahudi dan Nashara serta melawan dan mencemooh sunnah-sunnah Al-Musthafa.

Mereka lebih suka untuk pergi ke diskotik, membuka aurat, mengikuti gaya rambut anak ‘punk’, mentatoo tubuh, menindik bibir dan lidah mereka, memakai rantai anjing, berciuman dan berpelukan dengan lawan jenis yang belum halal baginya, berzina di muka umum dengan cara membuat VCD-VCD perzinaan mereka dan menjualnya, dlsb. Padahal dulu, orang-orang yang melakukan itu semua adalah orang-orang Kristen. Tetapi sekarang, orang yang mengaku Islamlah yang melakukan semua itu. Sejak munculnya stasiun-stasiun televisi swasta dan majalah-majalah remaja yang berkiblat kepada dunia barat, moral remaja Indonesia semakin merosot. Mereka semakin familier dengan sunnah-sunnah orang-orang jahiliyah dan semakin asing dengan sunnah-sunanah Muhammad Rosululloh shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam. Mereka tidak lagi mengenal sunnah nabi mereka. Mereka telah kehilangan jati diri mereka yang fitrah.

Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [QS. Ali ‘Imran: 31]

Sesungguhnya tanda seseorang mencintai Allah adalah dia mencintai Al-Qur`an. Tanda seseorang mencintai Al-Qur`an adalah dia mencintai Muhammad Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam. Tanda seseorang mencintai Muhammad Al-Musyaffa’ adalah dia mencintai sunnah-sunnah beliau shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam.

Sesungguhnya barangsiapa menghidupkan sunnah-sunnah Muhammad Rasulullah shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam, di saat orang-orang banyak memadamkannya, maka dia akan dibangkitkan di akhirat sebagai syuhada. Ketahuilah olehmu wahai saudaraku, sesungguhnya kelak di padang mahsyar, orang-orang akan datang kepada Muhammad Al-Musyaffa’. Mereka akan meminta beliau shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam untuk menghadap Alloh, agar Alloh menyegerakan penghisaban atas diri mereka. Mereka sudah lelah menanti dalam keadaan yang sangat menakutkan dan panas itu. Maka Muhammad Al-Musyaffa’ shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam bersujud di hadapan Allah Sang Raja Hari Pembalasan. Maka mulailah beliau shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam menyebut nama-nama ummatnya satu persatu. Beliau berdoa, “Ya Allah selamatkanlah fulan bin fulan, selamatkanlah fulan bin fulan, fulan bin fulan…” hingga semua nama ummatnya beliau sebut tanpa tertinggal satu pun. Kita dapat membayangkan berapa lama beliau bersujud menyentuhkan keningnya yang mulia ke tanah untuk memohon keselamatan bagi ummatnya. Adakah kita termasuk golongan Muhammad Al-Musyaffa’ yang akan beliau sebut? Jika kita tidak mengikuti kebiasaan-kebiasaan beliau, bagaimana kita akan disebut sebagai golongan beliau shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam? Jika kita mengikuti kebiasaan-kebiasaan jahiliyah, bagaimana beliau shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam akan mengenali kita?

Renungkanlah wahai saudaraku! Marilah kita hidupkan sunnah-sunnah Muhammad shollallohu ‘alayhi wa alihi wa sallam! Dirikanlah shalat dan rasakanlah bahwa kelak engkau akan menghadap Tuhanmu!

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *